Powered By Blogger

17 Des 2011

Mukmin Sejati

BEGINI SEHARUSNYA
SEORANG MUKMIN

Ahmad Suharto

            Iman adalah landasan segala amal perbuatan, yang tanpanya amal akan tertolak. Iman juga menjadi motor pengerak, lokomotif penarik bahkan sumber enerzi dalam kehidupan seseorang. Iman yang benar akan melahirkan amal shaleh, iman yang bergairah senantiasa menggelorakan semangat beribadah dan berkarya, iman yang tulus akan tercermin dalam sikap, polafikir dan tingkah laku. Iman yang menghunjam kuat di dasar hati digambarkan seperti pohon kokoh dengan akar kuat dan dahan yang menjulang tinggi ke angkasa, daunya rimbun menaungi dan memberikan buah setiap musim, gambaran seorang mukmin yang berkepribadian, mempunyai jati diri yang tegas, bercita-cita luhu serta produktif memberikan manfaat bagi ummat. Mukmin yang tidak pernah merasa kenyang untuk melakukan kebajikan hingga akhirnya mendapatkan pahala surga. Mukmin yang seperti lebah, tidak makan kecuali yang baik serta tidak meningalkan sesuatu kecuali yang baik lagi bermanfaat.
            Seorang mukmin seharusnya adalah seorang yang mantab aqidahnya, istiqomah dalam keimanannya, luhur akhlaqnya, semangatnya selalu bergelora, tidak pernah loyo dan malas, stabil emosinya, sabar dan tawakkal dalam menghadapi cobaan, semakin matang dengan ujian, hangat dan tulus persahabatannya, total dalam perjuangannya, produktif hidupnya, tamak dengan waktunya, tertib dan khusyu’ ibadahnya serta bersegera dalam kebaikan.
            Dalam al-Qur’an kita temukan banyak ayat yang menerangkan bagaimana seharusnya menjadi seorang mukmin, yang patut kita jadikan acuan dalam berintruspeksi  untuk meningkatkan diri menjadi mukmin sejati. Berikut ini adalah beberapa kriteria yang digambarkan oleh al-Qur’an:
  1. Setia kepada Allah sampai akhir hayat. Memberikan loyalitas total kepada Allah, membuktikan kebenaran janjinya kepada Allah untuk tuntuk, taat dan berserah diri hanya kepadaNya, mempersembahkan sholatnya, ibadahnya, hidup dan matinya semata-mata kepada Allah.
  2. Melakukan perbuatan yang paling diridhoi Allah. Bila berbicara memilih kalimat yang terbaik, baik susunan, bobot maupun cara menyampaikannya, mendengarkan setiap ucapan namun hanya mengikuti yang terbaik, membalas kebodohan orang lain dengan maaf dan perbuatan yang lebih baik, senantiasa beorientasi melaukan amal yang lebih berkwalitas.
  3. Mengutamakan kepentingan agama dari pada kepentingan pribadi. Senantiasa sami’na wa atho’na terhdap perintah Allah, menundukkan hawa nafsunya untuk mengikuti ajaran Islam, yang menjadi barometer dalam hidupnya dalah ajaran agama, kepentingan pribadinya dikalahkan untuk agama. Meski demikian, ia akan tetap mendapatkan kebahagiaan dan kejayaan baik di dunia maupun akhirat, tidak ada orang yang memperjuangkan agama akan terhina, baginya kebaikan bahkan leih dari itu.
  4. Komitmen menjaga moral yang baik. Seorang mukmin tidak mungkin berakhlaq tercela, karena hal itu tidak bisa bersatu dengan iman dalam satu hati. Baik dalam tujuan maupun sarana senantiasa terikat dengan akhlaq luhur.
  5. Mempersembahkan dirinya dan harta bendanya kepada Allah. Berjual beli dengan Allah, hidup dan harta bendanya untuk perjuangan di jalan Allah, bukan malah melalaikannya dari dzikir kepada Allah.
  6. Senantiasa bertawakkal kepada Allah dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup, tidak mudah putus asa,, yakin bahwa Allah pasti akan memberikan pertolongan dan jalan keluar. Meyakini semua musibah yang menimpa dirinya sebagai cobaan keimanan dari Allah, ia akan tetap sabar.
  7. Bersegera dalam kebaikan, tidak menunda-nuda tugas dan kewajiban. Karena sebaik-baik kebaikan adalah yang segera ditunaikan. Hidp ini harus dimanfaatkan sebanyak mungkin untuk amal shaleh, karena kita tidak tahu kapan akan kembali kepada Allah.
  8. Sabar menghadapi kesulitan hidup, karena hidup memang sebagai wahana ujian dari Allah untuk membuktikan siapa yang paling baik amalnya. Sabar dalam ketaatan, dalam menerima mushibah dan dalam menjauhi makshiat kepada Allah. Orang yang demikian akan mendapatkan kabar gembira dari Allah berupa shalawat ( kemulyaan dan keberhasilan dari Allah ), rahmah serta hidayah Allah.
  9. Lebih bersemangat justru pada saat menghadapi kesukaran dan intimidasi dalam menegakkan kebenaran. Ujian keimanan dari Allah pasti datang, karena itu ia yakin akan janji Allah, seperti kaum muslimin dalam perang ahzab, ketika diintimidasi bahwa manusia telah mengepung madinah, para shahabat justru menyatakan “ inilah yang dijanjikan Allah dan RasulNya, dan Allah serta Rasulnya pasti menepati janjiNya “.
  10. Senantiasa berorientasi mencari ridha Allah sebagai tujuan hidupnya, apapun sanggup dikorbankan demi mendapat ridha Allah, tidak ada yang lebih menarik baginya selain Ridha Allah, meskipun ditawari dunia dengan isinya dia tetap memilih apa yang diridhai Allah.
  11. Tidak mudah terpengaruh dengan lahiriah gemerlapannya dunia dan keberhasilan semu diniawi orang-orang kafir dan munafiq yang menggunakan segala cara untuk mendapat keuntungan duniawi, karena mayakini nilai-nilai kebenaran serta akibat dari setiap peprbuatan.

Selanjutnya ada beberapa kiat agar kita selalu mempunyai iman yang bergairah dan dinamis. Diantaranya :
  1. Senantiasa mengamati tanda-tanda kekuasaan Allah yang terbentang di alam semesta, ciptaan Allah yang agung, indah, tertib teratur tanpa cacat, dengan menyingkap rahasia-rahasia alam semesta yang tersimpan untuk kemashlahatan dan kemakmuran umat manusia. Setiap kali kita semakin menukikkan pengamatan terhadap sistim kehidupan ciptaan Allah akan semakin taajub dengan kekuasaan Allah dan bertambah kuatlah iman kita.
  2. Menyaksikan rahmat dan keindahan. Melihat segala sesuatu dengan pandangan optimis dan menyenangkan, warna warni berbagai tanaman dan bunya, bentgangan alam semesta dengan segenab isinya. Karena Allah itu maha Indah dan mencintai keindahan.
  3. Cinta dan persahabatan. Membuktikan kecintaan dan persahaban yang tulus karena Allah dengan sesama saudara seiman, yang dibuktikan dengan saling membantu, menasehati, mendukung, mempunyai satu persaan dan simpati seperti satu tubuh.
  4. Melindungi dan membela kebenaran denganm berbagai cara sesuai degan kemampuan, meskipun berat dan pahit akibatnya.
  5. Memperbanyak ibadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan
  6. Membaca Al-Qur’an dengan tadabbur maknanya
  7. Mem[erbanyak munajat dan do’a kepada Allah dengan penuh kekhusyu’an.
  8. Senantiasa memperbaharui taubat kepada Allah atas segala kesalahan dan dosa yang kita kerjakan, baik besar maupun kecil.
  9. Aktif berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar, menyebarkan nilai-nilai Islam yang luhur, mencegar manusia dari dekadensi moral serta kemakshiatan.
  10. Banyak ingat kematian, berfikir tentang kenikmatan surga serta menghawatirkan akan azab neraka yangs angat pedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar